top of page
Recent Posts
Search

PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET

  • Writer: indah yuliani
    indah yuliani
  • Jun 29, 2019
  • 3 min read

Review Jurnal

" KETERPAPARAN MATERI PORNOGRAFI DAN PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI "

Disusun oleh:

Firda Nafisyah (12517379)

Hafizha Lisania (12517623)

Indah Yuliani (12517910)

Kirana Purwaningtyas (13517232)

Sandatya Rahmanila (15517497)

Tifanita Sabrina (15517958)

2PA09

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GUNADARMA

DEPOK

2019

KETERPAPARAN MATERI PORNOGRAFI DAN PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

Tahun : 2010

JISIP : Jurnal SOSIAL HUMANIORA

Vol. 14, No. 2

Tujuan : dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara kuantitatif tentang pemaparan siswa SMP terhadap materi pornografi dan melihat keterkaitannya pada perilaku seksual mereka.


Tinjauan Pustaka : Materi Pornografi


Metode :

Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP Negeri di Kota Mataram. Gambaran deskriptif pemaparan pornografi pada siswa dipandu dengan 6 (enam) pertanyaan, yaitu: (1) Seberapa banyakkah siswa SMP yang terpapar pada pornografi? (2) Media apakah yang paling banyak digunakan dalam pemaparan pornografi? (3) Seberapa beratkah keterpaparan siswa terhadap pornografi? (4) Kapankah siswa pertama kali terpapar pada materi pornografi? (5) Bagaimanakah perilaku seksual siswa? dan (6) Bagaimanakah hubungan antara pemaparan pornografi tersebut dengan perilaku seksual? Yang dimaksud dengan pornografi dalam penelitian ini adalah materi yang secara eksplisit mempertontonkan alat kelamin (sexually explicit material, SEM) dan yang semi eksplisit (ketelanjangan, nudity). Materi pornografi dapat berupa gambar tercetak di majalah, gambar bergerak di VCD/DVD, file digital di HP atau internet, atau materi lain sejenisnya. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage sampling. Di Kota Mataram dipilih empat sekolah negeri: SMPN 1, SMPN 5, SMPN 6 dan SMPN 7. Pada setiap sekolah diambil tiga buah kelas paralel dari masing-masing kelas 7, 8 dan 9. Jumlah sampel penelitian adalah 36 kelas yang meliputi 1415 siswa, terdiri dari 693 siswa laki-laki dan 722 siswa perempuan. Jumlah siswa per kelas antara 36-50 siswa, dan perbadingan jumlah siswa antar kelas berimbang. Pemilihan sekolah dan kelas dilakukan berdasarkan akses yang diberikan peneliti oleh pengelola sekolah. Walaupun secara ilmiah responden penelitian tidak dapat mewakili siswa SMPN Kota Mataram, tetapi besarnya jumlah responden dapat memberikan gambaran yang baik tentang kondisi siswa SMPN Kota Mataram.


Hasil penelitian :

Menunjukkan tingginya paparan materi pornografi pada siswa SMPN di Kota Mataram. Adanya kecenderungan bahwa hal tersebut terjadi pada usia yang semakin rendah dikhawatirkan menunjukkan terganggunya perkembangan sosial remaja sekolah. Karena itu, langkah-langkah antisipatif dan korektif perlu segera dirumuskan untuk menghindari dampak negatif dari hal tersebut.

Penggunaan telepon genggam oleh siswa SMP perlu mendapat perhatian bagi para guru dan pengambil kebijakan. telepon genggam merupakan media yang paling banyak menularkan pornografi. Jika penggunaan telepon genggam oleh siswa dianggap tidak dapat dihindari, maka pembatasan spesifikasi telepon genggam perlu dilakukan, misalnya HP yang tidak dapat MMS dan tidak berkamera.

Perilaku seksual siswa SMPN masih tergolong wajar di Kota Mataram. Belum ada siswa yang mengaku telah melakukan hubungan seksual. Walaupun demikian guru Bimbingan Konseling dan guru Agama hendaknya secara intensif terus mengkampanyekan bahwa hubungan seksual bukan ‘menu’ yang sehat dalam berpacaran. Kerjasama antara guru dan orangtua dalam menangani perilaku negatif siswa sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Penelitian lanjutan diperlukan untuk melihat potensi dampak pemaparan pornografi terhadap motivasi belajar, aktivitas olahraga dan prestasi siswa. Penelitian tindakan juga dibutuhkan untuk mencari tindakan korektif yang efektif, yang perlu diambil untuk mempersiapkan generasi muda yang bermoral, unggul dan tangguh.


kelebihan : Di dalam penelitian ini tidak ditemukan hubungan sebab akibat (regresi) antara jumlah siswa yang terpapar pornografi dengan jumlah siswa yang melakukan masturbasi, berpacaran, atau berciuman.

kekurangan :


Dikhawatirkan penelitian perilaku seksual yang intensif cenderung menggunakan istilah-istilah yang vulgar sehingga akan memberikan dampak negatif terhadap responden yang sebagian masih belum tertarik dan belum matang pada urusan seksual. Pertanyaan tentang ‘hubungan anal’ dan ‘seks oral’, misalnya, dapat memberikan dampak negatif terhadap siswa karena dapat berfungsi sebagai informasi baru bagi siswa tentang hubungan seksual alternatif tersebut.

Saran :

Penulisan dalam blog sudah sangat sesuai untuk pembaca, dan juga sudah cukup luas dalam membahas permasalahan yang di teliti oleh peneliti


Sumber Jurnal :


 
 
 

Comments


Follow Us
Search By Tags
Archive
  • Instagram Social Icon
  • Tumblr Social Icon
  • Pinterest Social Icon

Join our mailing list

Never miss an update

  • Facebook - White Circle
  • Twitter - White Circle
  • Instagram - White Circle

© 2023 by Beauty & Co. Proudly created with Wix.com

bottom of page